Pergilah, jauh!

Author: Unknown /

hidup!
berpetualanglah dan jangan kembali!
takkan ku kayuh
angkah sauh
pergilah jauh
ke ujung dunia!
lewati dalamnya lika-liku manusia
ingatan zaman, rayu dirimu!
terbuailah dengan nikmatnya tantangan!
rasa aman hanya untuk pengecut
yang tak berani mengambil resiko
berpetualanglah!
dan isap setiap bubuk pengalaman
reguk semua yang terbentang
dan jangan sekalipun lepaskan!

28 januari 2008
23.49

asa yang menyeruak

Author: Unknown /

bersama dunia aku menghirup dalamnya hidup
dengan kawanan burung aku terbang, lepas
mengikuti detak angin, aku berlari

tapi aku hanya ingin selalu bersamamu, kasihku
melewati malam sambil memandang deruan hujan



aku ingin menaklukkan dunia
menyentuh kaki langit dan dalamnya everest
menjelajahi lautan pasir mesir
berlari bersama dengan kawanan

tapi aku hanya ingin menaklukkan hatimu, sayangku
dan tak akan ada lagi kilauan cahaya yang lain



kemudian sang gajah akan mati,
dan meninggalkan secuil darah dagingnya
harimau akan tidur dalam diam
dan suaranya yang akan terngiang

tapi aku hanya ingin mati di sisimu, cintaku
dan dekapanmu adalah dekapan terakhirku



namun sungguh, langit akan menggelegar
dan asaku yang terbawa, tergerus usia
waktu menghilangkan kegelisahan
dan semua itu tetap akan selalu ada
di dalam diriku
dan dirimu

yang takkan pergi

Author: Unknown /

dan semuanya menghilang
apa yang mungkin terjadi, takkan lagi


dan kembali
yang ada hanyalah penyesalan
yang kini membelenggu


semua ini salahku,
ya! ini salahku
aku terlalu takut dan kalut menghadapi ego dan diriku


dan kini
seakan semua isi dunia menuding ke arahku
penuh dendam dan sumpah serapah


aku meninggalkan apa yang mungkinakan menjadi milikku
walau kini semua itu hanya mimpi
yaitu,
kamu

sssssttt!

Author: Unknown /

ssst...!
diam-diam aku berjingkat
lirik kiri lirik kanan
mungkin ada yang melihat!

ssst...!
pelan-pelan aku melangkah
aku dekati dirimu
agar kau tahu isi hatiku!

ssst...!
namun aku bingung, dewiku
mengapa kau menjaga jarak
lari dan pergi menjauh?

apakah karena buruk rupaku?
kalau begitu....yah, mau bagaimana?
ini yang sudah TUHAN beri kepadaku
takkan aku menyesalinya, toh
TUHAN yang memberi...!

apakah karena kantongku kosong?
aah...! itu perkara gampang!
aku bisa kesana kemari mencari rizki
gampang toh? mencuri pun aku bisa
tak ada yang susah...

apakah karena sifatku?
aku kurang apa, pujaanku...?
aku baik hati, aku tidak sombong
aku perhatian, aku tidak cemburuan
aku, aku, dan masih banyak aku
bagus toh?

jadi, mengapa...
engkau selalu menjauh saat aku mendekat
kapan aku bisa akrab denganmu??
lelah!

aku tidak bisa seperti yang engkau harapkan
tidak seratus persen, itu gila namanya!
aku ya aku, tidak kurang tidak lebih
aku hanya cinta padamu, bukan hartamu, bukan rupamu
aku hanya mengusahakan yang terbaik untukmu
aku janji! tapi....

ssst...!
kudekati dirimu, diam-diam
supaya kamu tidak mengetahui..
dan mungkin, aku nanti hanya memandang dirimu..
dari kejauhan..sendirian..
lalu pergi, berkawan angin
karena sekarang aku mengerti...
kau terlalu indah untukku!

Sekawan Awan

Alam surgawi terhampar luas
Bersenandung riang, tertawa lepas
Simfoni lagu cinta, indah mengalun
Dalam harmoni suasana desa
Hilangkan beban angan
Penatnya dunia nyata

Lembut, belaian angin tertiup
Menghiasi mimpi sesaat
Mata menerawang, jauh
Teriring sekawan awan
Seakan menghibur hidup
Tuk kembali, masa muda

Duhai alamku, indah nian dirimu
Menghibur hati tak ingin kembali
Syukur terucap tak terhenti
Laksana air mengalir
Sebagaimana kutulis syair ini

Bandung, 1 Oktober 2003

sesalku untukmu

Author: Unknown /

sesalku untukmu

mungkin kau takkan pernah
bisa untuk mendengarkanku
mungkin waktu sudah terlambat
untuk diriku, ke dalam dirimu
tapi cobalah berikan aku sesaat
agar aku mencoba, meraihmu

mungkin roda telah berputar
meninggalkanku, jauh tak terjangkau
dirimu disana, mungkin bernafas lega
takkan ada lagi, beban yang kau rasa
namun temani aku, untuk saat ini
karena aku benar-benar membutuhkanmu

mungkin engkau terlampau jengkel padaku
takkan ada lagi kesempatanmu untukku
mungkin sakit dirimu sudah terlalu perih
dan meniggalkan luka yang takkan hilang
mungkin engkau sudah muak akan diriku
dan berharap yang terbaik untuk dirimu

sadarkah dirimu, akulah yang bodoh
akulah yang menyadari sekarang,
betapa aku benar-benar jatuh padamu
betapa aku benar-benar menyia-nyiakanmu
betapa aku benar-benar manusia tolol
dan aku yang takkan bisa mencapaimu

mungkin engkau berkata lain
mungkin aku sudah hilang darimu
mungkin engkau sudah ada yang lain
mungkin....
engkau merasa aku bukan untukmu

aku hilang darimu
aku pergi darimu
aku mati darimu
aku takkan ada untukmu
aku menjadi abu ingatanmu
selamat tinggal, impian terakhirku
selamat tinggal,
karena kita takkan bertemu kembali
selamanya

11 oktober 2005

seharusnya satu

Author: Unknown /

hendak ku melilitkan, menyatukan
dua buah benang kehidupan
agar diriku menemukan arti dari gejolak
yang membara tak tentu riak

tak sungkan ingin ku penuhi dunia
dengan sejuta kata-kata
namun kelu lidah ini bergerak

mungkin akan kutulis saja hasrat di dada ini
membuat garis-garis hitam di lembar perjalananku
dan semua itu, pasti, akan berbunyi "cinta"
ah, cinta...
hal yang dahulu aku muak mendengarnya
dan tidak ingin sekalipun aku terjebak olehnya
namun sungguh, Tuhan Maha Adil
dan kini aku terjerat, dimaki, dan menahan malu karenanya
akankah? mungkinkah? aku ingin mereguk semua yang ada!
aku ingin menyelami dalamnya keindahan!
aku ingin berjalan di atas bara hasrat!
dan aku ingin mengucapkannya, tulus dari dalam hatiku
mudah saja, takkan ku menghabiskan waktumu
aku..
dan kamu..
seharunya satu.

3 juli 2007