swing the faceless around
for him not a guilty bound
blameless he was, hard to be found
and the people hail him
him to take roses and breads
of men and women, children died
he laughed hard, felt no sad
and the people hail him
from wars and talks, he rose
then life's a game of choices
guns blast, his acts sharp as blades
yet the people hail him
we are fooled, yet still
after The Death called, him stopped kill
on his grave we gave the bill
yet the people hail him
Ajie
November 20th, 2008
3:07am
and the people hail him ( us and the king)
Author: Unknown /dan hujan akan selalu menggemuruhkan!
Author: Unknown /dan hujan akan selalu menggemuruhkan!
sisa-sisa layunya sore
menumpahkan kembali apa yang terlupakan
di atas lembutnya tanah pagi
kemudian, tanpa sadar ; manusia
dan hujan akan selalu menggemuruhkan!
langit malam yang mati ; tak ada desir mimpi
lalu datang awan-awan itu, congkak
menggeram mereka menatap pepohonan
geraman itu congkak, sekaligus cinta
dan pepohonan akan bercengkerama
menatap satu dan lainnya, gembira
dan hujan akan selalu menggemuruhkan!
apa yang ada di kedalaman manusia
tidak semua, namun beberapa
memanggil dengan syahdu akan apa yang diidamkan
kemudian, pada akhirnya,
nada-nada itu menari menuju bumi
memberikan euforia sekejap; pada waktunya
namun tetap menghibur
manusia
Ajie
16 November 2008
19.52
*suddenly, just after the "manusia" word finished, out of nowhere, rains started pouring down. it's such a miracle for me. yes, a truly beautiful miracle, yet somehow sad.
di batas yang tak hingga
Author: Unknown /berkacak pinggang!
hinggaplah gundah gulana
dan kembalikan aku pada bumi
tak perlu adakan upacara; aku sendiri yang akan melangkah!
leluasa!
aku akan melangkah tanpa gravitasi
dan menembus kosmos semesta
hingga ku sampai di surga!
bila ada alamatnya.
hampa!
tersesat dalam ufuk kefanaan
kembali!
ternyata aku belum habis!
aku akan kembali; aku sedang kembali
turunkan aku, jejakkan aku ke tanah!
agar aku mengerti
mengapa aku cinta bumi ini!
ajie
14 november 2008
16.45
di batas yang tak hingga
Author: Unknown /berkacak pinggang!
hinggaplah gundah gulana
dan kembalikan aku pada bumi
tak perlu adakan upacara; aku sendiri yang akan melangkah!
leluasa!
aku akan melangkah tanpa gravitasi
dan menembus kosmos semesta
hingga ku sampai di surga!
bila ada alamatnya.
hampa!
tersesat dalam ufuk kefanaan
kembali!
ternyata aku belum habis!
aku akan kembali; aku sedang kembali
turunkan aku, jejakkan aku ke tanah!
agar aku mengerti
mengapa aku cinta bumi ini!
ajie
14 november 2008
16.45
tulisan terakhirku
Author: Unknown /sayangku,
bila ini adalah tulisan terakhir dariku
maafkan aku
namun sungguhlah cinta bukan hal yang mudah
untuk mengatakan "ya" tidaklah hanya sebuah ucap
kita tak bisa terlalu naif menilai dengan sekejap
kita pun tak bisa menganggapnya hanya permainan anak-anak
namun benarkah apa yang akan ku tulis ini,
adalah cinta?
sayangku,
untuk saling bersama itu adalah sulit
kita tak bisa hanya menganggapnya sebuah serbuk bunga
yang terbang tak tentu arah, kita biarkan saja
lalu hilang dalam sekejap mata, tak jelas kemana
tumbuhkah ia?
atau mati?
sayangku,
menurutku, untuk menjaga sebuah ikatan
adalah untuk saling berkorban
bukan dengan berkeras kepala
adalah untuk saling memberi
bukan sebuah permintaan belaka
adalah untuk bersikap dewasa
karena inilah saatnya
untukmu memahamiku
untukku memahamimu
dan mencoba untuk saling percaya
dan mencoba untuk saling menjaga
dan pada akhirnya mencoba untuk saling mengasihi
klise memang, namun itulah yang terjadi
kita tak bisa hanya bertumpu pada yang lain
kita harus bisa untuk melakukannya
kita,
bukan diriku
bukan dirimu
namun
kita berdua
sayangku,
maka bila engkau maupun diriku belum bisa untuk itu
maka belajarlah untuk bisa
dan bila kita berdua tidak bisa
maka lebih baik ada yang berkata: "selesai"
karena hanya sakit yang tersisa
23.53
14 april 2008
mati semu
Author: Unknown /malam yang terang
saat bulan dengan enggan mengemuka
dan bintang-bintang yang genit itu;
namun hatiku padam
ditinggalkan temaram
serentak berubah kelam
hitam
dan akan kubiarkan mereka bersenandung
memecahkan pekatnya kehidupan detik ini
namun aku tetap diam
tak bergerak; mati semu
sekujur tubuhku telah beku
terkutuklah para peri
yang dengan tenang tetap menari
saat aku pedih
berteriak, menggelegar, muak mendidih
yang terdengar hanya lirih
23.38
14 april 2008
dalam damai februari
Author: Unknown /dalam damai februari
aku mengenalmu waktu itu
aku tersenyum kepadamu
dan waktu terus berputar
dan aku semakin mengenalmu
dan lebih dari itu
rasa ini tak membohongi
pikiran ini tak mendustai
tak bisakah kau mengerti?
jangan kau angkap aku
hanya sebatas teman
namun lebih dari itu
hatimu kan kumenangkan
dan bila ini adalah akhir
biarkan kunikmati
walau sesaat
walau sekejap
karena akan terbakar
kemudian hilang
dalam damai februari
26 februari 2008