hai gadis yang berada disana,
terbelenggu oleh kerasnya hubungan manusia dan nalarnya
takdir yang seperti ada di depan mata
rasa takut yang tak bisa dihindari, pun tampak tak bisa dihadapi
kekalutan yang bergerak dalam gelap, dalam bayangan yang tak bisa ditepis
hari-hari yang berlalu adalah hari-hari yang tertiup angin waktu
detik-detik yang berlalu adalah detik-detik untuk menunggu
tentang masa depan yang tampak pasti, dan segera hadir
penantian-penantian yang menghapus usaha-usaha manusia-manusia lain yang mencoba datang dan harus pergi karena kekerasan hati
hai gadis, tersenyumlah
karena ketidakpastian adalah hukum tertua di dalam semesta
dan tak ada masa depan yang pasti, tak ada
tak ada takdir yang hanya satu arah untuk dijalani
percayalah bahwa suatu saat akan ada pria berhati baja yang akan datang dan percaya kepadamu
layaknya sang putri yang akhirnya terselamatkan oleh sang pangeran
karena awan kelabu tidak selalu menurunkan tetes hujan
karena terik matahari tak selamanya membakar
dan sebuah isi hati tak selamanya sama
maka, berusahalah untuk percaya
bahwa saat itu akan datang
berdoalah, dan percaya
12.38
August 3rd, 2011
0 comments:
Post a Comment