ia menyapa dengan hangat siang itu
menentramkan sengat ego murka matahari
dan seketika; laksana angin gunung memadamkan
senyumnya adalah permata dunia
sedikit yang lepas dari nirwana
sejajar dengan borealis dan auralis
yang memberikan sebuah gradasi keindahan langit malam
ia datang dahulu
tak teringat waktu dan tak lekang kini
dan aku mengenalnya dalam semu kala itu
sekedar tatap dan hilang bersama mencairnya salju januari
dan atas musim-musim yang mengetuk pintu
ia kembali
seperti mulianya terbit matahari
layaknya daun pertama musim semi
takkan hilang kembali ; ia adalah satu januari
Ajie
18 juni 2009
6:45PM
satu januari
Author: Unknown /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment