Apa yang kita lihat, bahwa kuncup-kuncup itu,
layu
Terpikat dalamnya bahasa tipu daya
kemudian membulatkan keputusasaan
Dan hampir hamparan ini, mati
Kita terpana
Kita menggelengkan kepala
Dan kita mengkritik menyesalkan
Terus dan menerus
Apakah kita mematung?
Laksana pohon-pohon yang menjulang,
dengan jumawa kita memicingkan mata
Merendahkan, "usiaku jua"
Kuncup hanyalah kuncup,
takkan mengikuti kita
Tapi apakah benar?
Usaikah siklus kita?
11 Juli 2007
kisah kuncup
Author: Unknown /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment